Vimanews.id-Meninggalnya Dirut Bank BJB Yusuf Saadudin kembali jadi sorotan publik karena kabar mendadak dan minimnya penjelasan resmi manajemen.
Publik mempertanyakan meninggalnya Yusuf Saadudin yang memimpin Bank BJB sejak April 2025 karena belum ada klarifikasi rinci dari perusahaan.
Isu soal aktivitas Yusuf sebelum wafat ikut memicu perhatian, membuat meninggalnya Dirut Bank BJB disorot terkait transparansi informasi.
Situasi ini memunculkan tanya baru setelah beredar kabar Yusuf bermain golf sebelum kondisinya menurun dan dilarikan ke rumah sakit.
Ketiadaan penjelasan dinilai membuka ruang spekulasi karena Yusuf merupakan pimpinan BUMD strategis yang dikelola Pemerintah Jawa Barat.
Praktisi hukum Beniharmoni Harefa mendorong penyelidikan komprehensif agar seluruh fakta terkait wafatnya Yusuf dapat diungkap transparan.
Harefa menilai kematian pejabat publik harus ditangani terbuka agar tidak memunculkan pertanyaan berlarut di tengah masyarakat luas.
Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga namun menegaskan publik berhak tahu kronologi lengkap peristiwa tersebut secara resmi.
Harefa menyebut kabar Yusuf berada di lapangan golf perlu diverifikasi, termasuk lokasi, saksi, serta kondisi medis sebelum wafat.
Menurutnya, setiap informasi awal harus dibuka agar tidak menjadi misteri panjang yang justru menurunkan kepercayaan masyarakat.