Vimanews.id-Kemensos menegaskan rehabilitasi untuk ABH kasus ledakan SMAN 72 Jakarta diarahkan pada pemulihan jangka panjang yang lebih terukur.
Rehabilitasi Kemensos pascaledakan SMAN 72 Jakarta mencakup asesmen psikososial, pemantauan rutin, serta dukungan keluarga berkelanjutan.
Menurut Kemensos Gus Ipul rehabilitasi setelah ledakan SMAN 72 Jakarta penting untuk mencegah dampak psikologis lanjutan yang bisa menghambat fungsi sosial.
Trauma healing menjadi unsur utama pendampingan agar kondisi emosional anak dapat kembali stabil setelah kejadian.
Ia menyebut proses pemulihan dilakukan bertahap guna memastikan kebutuhan psikologis dan sosial anak terpenuhi selama penyidikan berjalan.
Kemensos menyiapkan kerja sama dengan kepolisian dan lembaga terkait untuk memperkuat langkah deradikalisasi di lingkungan pendidikan.
Gus Ipul menegaskan pencegahan ekstremisme di sekolah harus melibatkan guru, orang tua, hingga masyarakat agar potensi risiko dapat ditekan.
Terkait rencana satgas, ia menyebut Kemensos menunggu arahan Presiden Prabowo mengenai langkah pencegahan yang harus diperkuat ke depan.
Prabowo sebelumnya meminta kementerian terkait memperkuat mitigasi agar kejadian berbahaya di sekolah tidak kembali terulang.
Baca Juga: Kabar Pahit untuk Suporter: Persegal Resmi Absen dari Liga 4 Jawa Tengah Tahun Ini
Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyiapkan regulasi baru untuk membentuk tim pencegahan kekerasan berbasis pendekatan humanis dan partisipatif.
Artikel Terkait
Desember Berduka, Pejuang Nafkah Asal Poliwali Mandar Korban Selamat Dari Ledakan PT ITSS IMIP Itu Dikabarkan Telah Meninggal Dunia
Belasan Orang Tewas Akibat Ledakan Amunisi di Garut Jawa Barat,Dua Diantaranya Anggota TNI
Seperti Ini Kronologi Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi di Garut, Kadispenad Nyatakan 13 Orang Tewas
Tinjau Lokasi Ledakan Amunisi di Garut, Dedi Mulyadi Ungkapkan Rasa Empati Terhadap Keluarga Korban Tewas
Ledakan SMAN 72 Jadi Evaluasi Nasional, Pemerintah Kaji Pembatasan Game Online