Keluhan serupa disampaikan Farida, warga lainnya. Ia mengaku sejak kecil kondisi jalan tak berubah.
“Sudah terlalu lama dibiarkan. Akhirnya kami bosan menunggu. Daripada terus menunggu janji, lebih baik kami lakukan sebisanya,” ungkapnya.
Kepala Desa Tembongraja, Abdul Kholik, menyatakan sudah berulang kali menyuarakan masalah ini dalam forum musrenbang tingkat kecamatan hingga kabupaten.
Baca Juga: Atap Teras Kantor Pemerintahan Terpadu Brebes Ambruk Saat Ramai Acara, Dua Pekerja Terluka
Bahkan menurutnya, tahun ini sudah ada anggaran Rp500 juta untuk pemeliharaan jalan kabupaten tersebut. Namun hingga September, janji perbaikan tak kunjung terealisasi.
“Katanya setelah Lebaran, lalu mundur lagi ke bulan Agustus. Sekarang sudah bulan sembilan, tetap saja tidak ada tindak lanjut. Warga kesal karena banyak anak sekolah sering jatuh akibat jalan rusak,” ujar Kholik.
Meski kecewa, Kholik tetap mengapresiasi adanya niat dari pemerintah daerah. Namun karena tak ada kepastian, pihak desa bersama warga akhirnya memilih melakukan perbaikan darurat secara gotong royong.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi Kompas.com kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Brebes, Sutaryono, belum mendapat respons.***
Artikel Terkait
PBJ Brebes Tegaskan Komitmen Etika Dalam Proses Tender Proyek Terbuka
Perda Ketenagakerjaan Brebes Terancam Hanya Jadi Dokumen di Laci
BLK Brebes Mati Suri, LPK Bermitra Jadi Tulang Punggung Pelatihan Kerja
Atap Teras Kantor Pemerintahan Terpadu Brebes Ambruk Saat Ramai Acara, Dua Pekerja Terluka
Kemeriahan Acara UMKM di KPT Brebes Mendadak Panik, Atap Roboh Disebut Sebagai Isyarat Gaib dari Alam