Vimanews.id-Runtuhnya atap teras Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Kabupaten Brebes pada Minggu Siang (21/9/2025) tidak hanya menimbulkan korban luka.
Peristiwa runtuhnya atap teras kantor tersebut juga memunculkan beragam tafsir, termasuk dari sudut pandang supranatural.
Sejumlah warga menilai ambruknya bagian bangunan pemerintahan yang masih tergolong baru itu bukan sekadar musibah teknis.
Baca Juga: Atap Teras Kantor Pemerintahan Terpadu Brebes Ambruk Saat Ramai Acara, Dua Pekerja Terluka
Dalam tradisi Jawa, runtuhnya bangunan sering dimaknai sebagai isyarat goyahnya kewibawaan atau tanda perubahan besar yang akan terjadi.
Paranormal asal Tegal yang enggan disebutkan namanya, menilai insiden tersebut bisa dibaca sebagai peringatan gaib agar para pemimpin daerah lebih berhati-hati.
“Gedung itu simbol kekuasaan. Kalau roboh, tandanya ada sesuatu yang tidak beres. Bisa jadi ada energi buruk yang menumpuk atau ada amanah yang belum dijalankan dengan benar,” ujanya kepada wartawan Minggu Malam (21/9/2025).
Dia menambahkan, fenomena runtuhnya bangunan megah dalam primbon Jawa kerap dikaitkan dengan masa transisi.
“Bisa jadi pertanda akan ada perubahan besar di Brebes. Entah perubahan kebijakan, kepemimpinan, atau peristiwa lain yang menyentuh masyarakat luas,” tambahnya.
Sebelumnya, KPT Brebes yang berdiri di Jalan Proklamasi itu sudah dua kali bermasalah. Plafon jebol akibat hujan deras pada Agustus 2025 dan lantai teras amblas pada Oktober 2023.
Baca Juga: Siapa Beruntung? Warga Tegal Raih Hadiah Utama di HUT PMI ke-80!
Kini, ambruknya atap teras semakin menambah daftar catatan hitam gedung yang baru diresmikan pada 31 Agustus 2022.