Vimanews.id-Hasil survei Charta Politika Brebes yang menempatkan Bupati Paramitha Widya Kusuma dengan tingkat optimisme 77,5 persen menuai sorotan.
Angka tinggi dalam survei Charta Politika Brebes seolah menandakan kepercayaan publik pada kepemimpinan Paramitha Widya Kusuma terus menguat.
Namun, di balik optimisme itu, muncul pertanyaan: apakah masyarakat Brebes di pelosok merasakan hal yang sama seperti hasil survei tersebut?
Survei dilakukan pada 12–17 September 2025 terhadap 800 responden, jumlah yang kecil dibandingkan populasi Brebes yang mencapai 2 juta jiwa.
Wakil Ketua DPRD Brebes, Heru Irawanto, mengingatkan pentingnya kehati-hatian membaca survei dengan wilayah Brebes yang luas dan beragam.
Ia menilai, 17 kecamatan dan 292 desa memiliki kondisi ekonomi yang berbeda, sehingga penyebaran responden menjadi faktor penting keakuratan data.
Baca Juga: Film Tukar Takdir: Nicholas Saputra Hadirkan Misteri Jatuhnya Pesawat yang Menggetarkan
“Kami menghormati survei ini, tapi perlu kejelasan apakah suara masyarakat desa terpencil dan pesisir benar-benar terwakili,” ujar Heru, Sabtu (4/10/2025).
Menurut Heru, hasil survei tidak cukup bila tak mencerminkan realitas pembangunan di lapangan yang masih menyisakan banyak kesenjangan.
Masih ada jalan rusak, pelayanan kesehatan terbatas, hingga akses pendidikan yang belum merata di wilayah pedesaan Brebes.
Baca Juga: Semarak Budaya Kuliner Tegal, Kementerian Kebudayaan dan Komisi X DPR RI Angkat Kearifan Lokal
“Survei semestinya menjadi alat refleksi, bukan sekadar penguat narasi. Karena di pelosok, warga masih berjuang dengan fasilitas minim,” ujarnya.