"Jadi tidak hanya perokok aktif saja yang dapat tertular ISPA , tapi keluarga di rumah yang menjadi perokok pasif beresiko lebih tinggi terkena ISPA,"jelasnya.
dr Rachma juga menjelaskan cara pengobatan dan pencegahan ISPA yakni seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa penyakit ISPA disebabkan oleh virus sehingga dapat sembuh sendiri sehingga tidak memerlukan pengobatan khusus.
Akan tetapi, lanjutnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan di rumah untuk meringankan gejalanya yaitu : minum air putih untuk mengencerkan dahak agar lebih mudah untuk dikeluarkan.
Kemudian memperbanyak istirahat dan mengatur posisi kepala lebih tinggi dengan menggunakan bantal untuk melancarkan pernapasan.
"Segera ke dokter apabila mengalami gejala seperti demam diatas 38oC, sulit bernapas, muntah-muntah, malas bermain, napas berbunyi, pada anak terdapat tarikan dinding dada saat bernapas," kata dr Rachma.
Untuk pertolongan pertama pada anak yang demam di rumah bisa di berikan sirup penurun panas di apotik, sebelum ke dokter.
Pencegahan yang bisa dilakukan di rumah adalah makan makanan yang bernutrisi tinggi, banyak vitamin. Juga makanan berprotein tinggi seperti buah-buahan, telur, ayam maupun ikan.
Istirahat yang cukup di rumah, olah raga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menggunakan masker Ketika mengunjungi fasilitas Kesehatan<span; agar tidak tertular dengan virus penyakit.
Jika sedang mengalami ISPA agar tidak menularkan kepada orang lain, maka harus selalu menerapkan etika batuk yaitu tetap menggunakan masker dan menutup mulut ketika batuk dengan tissue atau lengan atas baju.
"Jangan menutup mulut dengan kedua telapak tangan ketika batuk, dan selalu biasakan mencuci tangan untuk mencegah penularan," pungkasnya.