Tak Seburuk yang Dibayangkan, Begini Hasil Studi Ungkap Fakta di Balik Diet Tinggi Protein

Photo Author
- Sabtu, 16 Agustus 2025 | 18:43 WIB
Ilustrasi protein yang berperan vital bagi kesehatan manusia.  (Unsplash.com/AleksanderSaks)
Ilustrasi protein yang berperan vital bagi kesehatan manusia. (Unsplash.com/AleksanderSaks)

 

Vimanews.id-Protein dikenal sebagai salah satu dari tiga makronutrien penting, selain karbohidrat dan lemak. Zat ini berperan vital bagi kesehatan manusia.

Di dalam tubuh, protein hadir dalam berbagai bentuk. Fungsinya pun beragam, mulai dari membantu transportasi oksigen, mendukung sistem imun, mengirimkan sinyal saraf, hingga menunjang pertumbuhan.

Kendati demikian, muncul pertanyaan: apakah konsumsi protein berlebihan bisa menimbulkan masalah bagi tubuh?

Baca Juga: Rogoh Kocek Pribadi, Anggota DPRD Kota Tegal Beni Ageng Penggalih Serahkan Bantuan Kursi Untuk SD Negeri Panggung 8

Dilansir dari Healthline, sebagian ahli gizi menekankan kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda. Faktor penentunya meliputi berat badan, usia, tujuan komposisi tubuh, tingkat aktivitas fisik, hingga kondisi kesehatan secara keseluruhan.

"Menurut standar Recommended Dietary Allowance (RDA), kebutuhan protein harian adalah 0,36 gram per pon atau setara 0,8 gram per kilogram berat badan," demikian keterangan Healthline yang dikutip pada Sabtu, (16/8/ 2025).

Meski begitu, sejumlah pakar menilai orang yang aktif secara fisik membutuhkan asupan lebih tinggi. Beberapa organisasi profesional menyarankan 1,2 sampai 2 gram per kilogram per hari.

Baca Juga: Jadi Perhatian Presiden Prabowo!Gerindra Sebut Sudah Beri Sudewo Teguran Keras

Atlet biasanya memiliki kebutuhan protein yang lebih besar lagi. Begitu juga dengan ibu hamil, ibu menyusui, lansia, serta penderita penyakit tertentu. Sebagai contoh, kebutuhan protein ibu hamil ditetapkan sebesar sekitar 1,1 gram per kilogram berat badan.

Lalu, apakah diet tinggi protein berbahaya? Selama ini muncul kekhawatiran terkait dampaknya terhadap kesehatan ginjal, jantung, dan tulang. Namun, banyak penelitian menunjukkan hal sebaliknya.

Menurut laporan Healthline, atau sebagian besar kekhawatiran tersebut tidak didukung oleh penelitian ilmiah.

Baca Juga: Pengajuan PK Jessica Kumala Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Kembali Ditolak MA

"Studi besar yang melibatkan lebih dari 12 ribu orang dewasa menemukan tidak ada hubungan antara konsumsi protein, baik hewani maupun nabati, dengan risiko penyakit jantung," terangnya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosvitarini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X