Vimanews.id-Osteoporosis sering dijuluki pencuri tulang senyap karena berkembang perlahan tanpa gejala, hingga akhirnya menyebabkan patah tulang tiba-tiba.
Penyakit osteoporosis membuat tulang kehilangan kepadatan dan elastisitasnya. Akibatnya, tulang menjadi rapuh, mudah patah, dan sulit pulih.
Osteoporosis tak hanya menyerang lansia. Wanita menopause, perokok, dan orang yang jarang berolahraga juga berisiko tinggi mengalami pengeroposan tulang.
Baca Juga: Hasan Nasbi Singgung Program Makan Bergizi Gratis, Sebut Mirip Kebijakan Era Presiden Soeharto
Tanda awalnya sering diabaikan, seperti punggung terasa nyeri, tubuh membungkuk, dan tinggi badan menyusut. Semua bisa jadi sinyal bahaya tulang.
Berdasarkan pemeriksaan T-score, tulang normal di atas -1. Jika di bawah -2,5, berarti sudah masuk kategori osteoporosis dan butuh perhatian medis.
Osteoporosis terbagi dua, primer dan sekunder. Primer kerap dialami wanita pascamenopause, sedangkan sekunder dipicu penyakit kronis atau obat tertentu.
Kurangnya kalsium, sinar matahari, serta hormon estrogen turut mempercepat keropos tulang. Semakin bertambah usia, risikonya makin besar.
Bahaya osteoporosis tak hanya pada tulang. Kondisi ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung akibat gangguan metabolisme kalsium tubuh.
Kerapuhan tulang juga membuat penderita sulit bergerak dan kehilangan kualitas hidup. Bahkan, patah tulang pinggul bisa berujung kecacatan permanen.
Mencegah osteoporosis bisa dimulai sejak muda. Konsumsi makanan tinggi kalsium, rutin olahraga, dan cukup sinar matahari pagi.