“Itu setiap orang diterangkan, bahkan orang tekenal pun dijelaskan siapa dia. Seolah-olah pembaca tidak mengetahui hal itu," ujar Nadiem.
Menurutnya, Itu adalah standar jurnalisme yang perlu diterapkan, sehingga masyarakat pun naik tingkat literasinya.
"Sekarang misinformasi, disinformasi menjadi sangat rentan di masyarakat, karena tidak ada standar penulisan yang komprehensif dan integritas yang kuat,” ungkapnya.
Baca Juga: Musuh Sesungguhnya Pasukan Israel Adalah Anak Anak Hingga Wartawan, 86 Jurnalis Di Palestina Syahid
Sementara itu, Ketua PWI Pusat, Hendri Ch Bangun menyebut SJI merupakan lanjutan dari program yang sebelumnya sudah digagas tahun 2016 lalu.
SJI merupakan program peningkatan kompetensi dan wawasan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Apalagi menurutnya, SJI adalah ikon dari PWI yang sudah berjalan sejak lama.
Baca Juga: Prodia Gelar Seminar Kesehatan Bersama PWI Kota Tegal
“Pada saat itu, pertama kali diadakan di Palembang tahun 2010 dengan pemberi kuliah pertama Presiden SBY," jelas Ch Bangun.
Untuk kali ini, lanjutnya, multitasking jurnalisme menjadi andalan.
"Termasuk berpikir kritis, berwawasan kebangsaan, dan menjaga integritas,” ungkap Hendri.***
Artikel Terkait
PWI Kota Tegal Raih Penghargaan Dalam Puncak Peringatan HPN 2022 Jateng
Prodia Gelar Seminar Kesehatan Bersama PWI Kota Tegal
Hari Pers Nasional PWI Kota Tegal Gelar Sarasehan
PWI Kota Tegal Gelar Pemungutan Suara, Ini Wajah Baru Ketuanya Untuk Periode 2023-2026
Ini yang Dilakukan Kejaksaan Negeri Kota Tegal dengan PWI dalam Menjalin Sinergitas