“Kalau Bapak tambah 2 liter, saya pikir kami sanggup,” jawab Menkeu Purbaya.
Kesanggupan Purbaya tersebut berdasarkan pada anggaran belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang masih bisa disesuaikan untuk memenuhi tambahan bansos.
Purbaya menyatakan bahwa pihaknya akan memonitor penyerapan dana di K/L, jika tidak terserap dengan baik sampai akhir tahun, uangnya akan diminta kembali ke negara.
Uang tersebut, menurut Purbaya akan digunakan untuk program sejenis dari pemerintah.
Bansos pangan 10 kg ditargetkan akan diterima oleh 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Program ini akan mulai berjalan pada Oktober hingga November 2025 dengan anggaran Rp7 triliun.
Baca Juga: Sekolah Rakyat Jadi Wujud Perjuangan Pemerintah Kabupaten Pemalang Tingkatkan Sumber Daya Manusia
Realisasi Tim Pemantau Serapan Anggaran
Sebelumnya, saat rapat kerja perdananya usai dilantik menjadi Menteri Keuangan bersama DPR, Purbaya menyatakan akan membentuk tim khusus untuk memastikan penyerapan anggaran program yang dijalankan pemerintah.
Ia menyebut bahwa saat ini, beberapa program masih lamban dalam penyerapan, sehingga butuh pihak yang akan terjun langsung untuk memonitor.
“Kalau mereka nggak bisa nyusun kebijakan anggaran dalam nyusun program kerjanya atau pengajuan anggarannya, kami akan kirim orang ke sana supaya jalannya cepat dan kita akan monitor on reguler basis,” kata Purbaya di hadapan DPR pada (10/9/2025) lalu.
“Akan saya sisir (program yang lambat), bagian lambat akan kami percepat,” tegasnya.***
Artikel Terkait
Luhut Mengaku Yakin,Menkeu Purbaya Bisa Capai Target Ekonomi RI
Komisi XI DPR RI Cecar Menkeu Purbaya soal Target Ekonomi RI Tumbuh 7 Persen
Menkeu Purbaya Ungkap Arahan Presiden Percepat Ekonomi Nasional, Salah Satunya Aturan Fiskal Bakal Longgar
Menanti Janji Menkeu Purbaya usai Mengaku Yakin Ekonomi RI Balik Arah di Oktober dan Pulih Akhir 2025