Vimanews.id-Ketua Satgas PKH Febrie Adriansyah mengungkap indikasi pidana di balik banjir dan longsor Sumatra, diduga dipicu aktivitas perusahaan.
Menurut Febrie Adriansyah pemetaan perusahaan di wilayah banjir dan longsor Sumatra menunjukkan kerusakan kawasan hutan dan DAS yang serius.
Febrie Ardiansyah menyebut Satgas PKH telah menyerahkan satu kasus banjir dan longsor Sumatra ke Bareskrim terkait PT TBS.
Baca Juga: Pemuda Aceh Jalan Puluhan Kilometer Jual Cabai Demi Bantu Korban Banjir
“Ini sudah ada satu yang ditangani Bareskrim Polri atas nama perusahaan PT TBS,” ujar Febrie, Senin (15/12/2025).
Ia menegaskan pemetaan tak berhenti pada data. “Kami petakan perbuatannya dan tentukan siapa bertanggung jawab pidana,” katanya.
Febrie menyebut unsur pidana kuat ditemukan. “Ada beberapa jenis perbuatan yang terindikasi kuat masuk proses pidana,” jelasnya.
Baca Juga: Gelar Reses di Kota Tegal, Anggota DPR RI Agung Widyantoro Bagikan Ribuan SK Nominasi PIP
Penegakan hukum tak hanya ke individu. “Tidak saja perorangan, korporasi pun akan dikenai pertanggungjawaban pidana,” tegasnya.
Selain pidana, sanksi administratif disiapkan. “Akan dilakukan evaluasi perizinan terhadap korporasi terkait,” ucap Febrie.
Satgas PKH juga menghitung kerugian lingkungan. “Akan dibebankan kewajiban pemulihan atas kerusakan yang terjadi,” katanya.
Baca Juga: Polres Tegal Kota Bersama Pramuka Tanam 1.000 Mangrove, Lindungi Pesisir dari Abrasi
Kerusakan hutan disebut parah. “Tesso Nilo 81 ribu hektar kini tersisa 12 ribu, hutan primer tinggal 6.500,” ungkapnya.
Artikel Terkait
Kasus kekerasan yang dialami bocah usia 10 tahun di Nias terungkap perlahan. Seorang wanita berinisial D di Nias Selatan, Sumatra Utara, Ditetapkan s
Banjir-Longsor Sumatra Makan 303 Korban, Presiden RI Prabowo Soroti Sulitnya Akses Udara
Prabowo Pastikan Negara Hadir dengan Operasi Terpadu untuk Banjir dan Longsor di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat
Pemerintah Tingkatkan Armada Helikopter untuk Kirim Bantuan Bencana Sumatra
Wahyudin Noor Aly Luruskan Isu Banjir dan Longsor Sumatra yang Dikaitkan dengan Zulkifli Hasan