VIMANEWS.ID-Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo berkunjung ke Kota Tegal dan memberikan santunan JKK kepada keluarga nelayan yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja saat melaut.
Pemberian santunan tersebug diberikan kepada keluarga korban Fatah Khaerul Azam (23) dengan jumlah santunan Rp 70 juta.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo menjelaskan bahwa saat ini total pekerja informal di Indonesia jumlahnya mencapai 60 juta jiwa, termasuk diantaranya petani dan nelayan.
Baca Juga: Pemkot Tegal Dan BPJS Ketenagakerjaan Tandatangani MoU Optimalisasi Penyelenggaraan Jamsostek
Namun dari jumlah tersebut yang sudah terlindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan baru 6 juta jiwa atau 10 persen.
Jaminan sosial ketenagakerjaan sangat penting karena menjadi bukti negara hadir.
Seperti santunan untuk nelayan yang mengalami kecelakaan kerja saat melaut.
"Hari ini kami memberikan santunan kepada nelayan yang baru menjadi peserta lima hari," kata Anggoro.
Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR RI Dr Dewi Aryani,M.Si Resmikan BLK SMK Muhammadiyah Slawi
Almarhum, kata Anggoro, sebelum melaut mendaftar sebagai peserta pada 20 Mei, kemudian pada 26 Mei 2023 kejadian. Ini contoh perlindungan yang diberikan oleh negara.
Menurut Anggoro, di Kawasan Pelabuhan Tegal ini, pekerja informal yang sudah ikut BPJS Ketenagakerjaan sudah bagus,hampir setengahnya.
"Tetapi masih perlu dilakukan pendekatan dan edukasi agar yang belum mendaftar ikut tersadarkan akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan," ujar Anggoro.
Sebenarnya, lanjut Anggoro, iuran ini ringan dan tidak berat. Mereka bisa menyisihkan, hanya saja kadang merasa gak butuh atau nanti-nati saja.