Vimanews.id-Peristiwa naas kecelakaan KA Turangga dan KA Commuter Baraya 350 di Cicalengka Bandung mengingatkan kembali peristiwa yang sama di tahun 1987 dan 2010.
Tahun 1987 menjadi sejarah kecelakaan adu banteng dua kereta api di lintasan Bintaro Jakarta, peristiwa yang sama di Cicalengka Bandung di waktu berbeda.
Sejarah yang sama terjadi di tahun 2010 kecelakaan memilukan di Petarukan Pemalang, bedanya dalam peristiwa ini salah satu kereta menyeruduk kereta lainya di jalur yang sama.
Dari cerita yang diunggah oleh akun @pintusejarah melalui video tiktoknya pada 1 hari lalu mengangkat kisah nyata kecelakaan Bintaro di tahun 1987.
Dua kereta api KA 225 jurusan Rangkasbitung menuju Jakarta dan KA 220 jurusan Tanah Abang menuju merak adu banteng di Pondok Betung.
Sebanyak 139 jiwa penumpang dari kedua kereta tewas dan 254 orang mengalami luka, kecelakaan ini menjadi sorotan dunia.
Penyebab kecelakaan kereta api di Bintaro pada 19 Oktober 1987 pada pukul 06.04 WIB itu diakibatkan oleh kecerobohan petugas stasiun Sudimara yang memberikan sinyal aman.
Padahal saat itu tidak ada pernyataan aman dari stasiun Kebayoran untuk kereta api 225 melanjutkan perjalanan, kedua kereta mengalami rusak parah.
Musibah terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia lainnya terjadi di lintasan kereta api Petarukan Pemalang Jawa Tengah.
Penyebab yang sama membuat KA Argo Bromo Anggrek jurusan Jakarta Surabaya menabrak KA Senja Utama dari Jakarta menuju ke Semarang.
Baca Juga: Adu Banteng! Kecelakaan KA Turangga Vs Comutter Line Bandung Raya, Seperti Ini penjelasan PT KAI
Peristiwa naas yang terjadi pada pukul 2.48 WIB tepat di tanggal 2 Oktober 2010 atau 14 tahun setelah tragedi KA adu banteng di Bintaro Jakarta.