Vimanews.id-Penembakan terhadap lima warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia oleh aparat maritim APMM Malaysia masih dalam proses penyelidikan.
Dari lima korban penembakan di Malaysia itu, dua di antaranya meninggal dunia.
Satu orang ditemukan meninggal dunia di atas kapal saat ditemukan oleh APMM dan 4 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit Malaysia.
Korban meninggal dunia lainnya adalah satu orang yang sebelumnya sempat dikabarkan kritis dan koma usai menjalani operasi ginjal yang terkena timah panas aparat.
Korban meninggal dunia yang pertama berinisial B sudah dimakamkan di kampung halamannya di Riau dan yang kedua masih dalam prose identifikasi.
Sempat terjadi perbedaan kronologi antara korban dan APMM
Baca Juga: GERAK Gelar “Ngopi Senja” Menakar Kontribusi APBD Jakarta dalam Penguatan Ekonomi Masyarakat
Pada awal rilis pernyataan, APMM mengatakan kalau penembakan terjadi saat kapal yang ditumpangi oleh kelima WNI itu melintas di Tanjung Rhu.
Peluru ditembakkan karena diduga penumpang kapal melakukan perlawanan.
HA dan MZ yang kondisinya stabil telah memberikan keterangan terkait kronologi penembakan kepada pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia dan KBRI Kuala Lumpur.
Keterangan yang diberikan oleh kedua korban justru bertolak belakang dengan apa yang disampaikan oleh pihak APMM.