publik

Andi Amran Sulaiman Ungkap Modus Pengoplosan Beras yang Sebabkan Kerugian Hingga Rp 99 Triliun

Rabu, 16 Juli 2025 | 23:27 WIB
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman (Istimewa)

 

Vimanwws.id-Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ungkapkan praktik kecurangan distribusi beras nasional yang diduga merugikan masyarakat dengan skala besar. 

Bersama Satgas Pangan, Kementerian Pertanian menemukan adanya praktik pengoplosan beras, yakni beras biasa yang dikemas dan dijual seolah-olah sebagai beras premium atau medium.

Menteri Pertanian menyebut bahwa praktik curang tersebut tidak hanya merugikan negara, tapi juga sangat memberatkan rakyat. 

Baca Juga: Baru Tiga Hari Operasi Patuh Candi 2025,Satlantas Polres Tegal Kota Jaring 331 Pelanggar

Menurut perhitungannya bersama tim, kerugian akibat pengoplosan ini diperkirakan mencapai Rp99 triliun per tahun.

"Kerugian negara kita estimasi hitungan dengan tim tapi kita serahkan pada penegak hukum, itu SPHP yang ada ini sementara pelacakan penyelidikan," ujar Andi Amran Sulaiman saat rapat Komisi IV DPR, Rabu, (16/7/2025).

Andi Amran menjelaskan bahwa praktik ini berkaitan dengan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang seharusnya menjamin akses beras dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

Baca Juga: Operasi Patuh Candi 2025, Satlantas Polres Tegal Kota Gandeng UPPD Samsat Gelar Razia Gabungan

"SPHP diserahkan pada toko, 20 persen etalase, 80 persen dioplos jadi premium. Itu satu, kerugian negara," jelasnya.

Andi Amran menegaskan, jika praktik ini terus terjadi dalam jangka panjang, maka kerugiannya akan melampaui angka Rp100 triliun.

"Kalau ini 99 triliun itu adalah masyarakat sebenenarnya ini satu tahun, tapi kalau ini terjadi 10 tahun atau 5 tahun, nanti angkanya pasti bukan 100 triliun pasti di atas," tambahnya.

Baca Juga: Tinjau TK Masyitoh 8, Wakil Wali Kota Tegal Tazkiyyatul Muthmainnah Akan Carikan Solusi Bantuan Perbaikan

"Ini beras biasa, yang dijual dengan (harga) premium," ungkap Andi.***

Tags

Terkini