publik

Saat Tarif Impor 39 Persen Trump Bikin Ekspor Emas Batangan ke AS Terhenti

Minggu, 10 Agustus 2025 | 19:35 WIB
Ilustrasi sektor produksi emas batangan dalam industri logam mulia global. (Unsplash.com/ScottdaleMint)

 

Vimanews.id-Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali menuai sorotan usai kebijakannya yang mengenakan tarif impor sebesar 39 persen untuk sektor emas batangan yang masuk ke AS.

Terkini, kebijakan itu tercantum di situs Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP). Washington secara resmi menetapkan tarif khusus untuk emas batangan impor.

Dalam putusan CBP, emas batangan berkode HS 7108.13.5500 termasuk ukuran 1 kilogram dan 100 troy ounce yang populer di pasar AS, tidak masuk dalam daftar produk yang mendapat pembebasan tarif dari negara tertentu.

Baca Juga: Viral Istri Gerebek Suami yang Diduga Anggota Polres Manokwari Saat Bersama Dua Wanita di Kamar Hotel

Kondisi ini membuat pengiriman emas batangan dari berbagai negara, termasuk Swiss, otomatis dikenakan tarif 39 persen. Kebijakan ini langsung memicu reaksi keras dari pelaku industri logam mulia dunia.

Salah satunya, reaksi datang dari Presiden Asosiasi Produsen dan Pedagang Logam Mulia Swiss (ASFCMP), Christoph Wild yang menilai langkah ini sebagai pukulan telak. 

Pasalnya, AS selama ini menjadi salah satu pasar utama emas batangan dari Swiss.

Baca Juga: Legislator DPR MPR RI Fraksi PAN Wahyudin Noor Aly Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

"Dengan tarif 39 persen, ekspor emas batangan ke AS pasti akan berhenti," tegas Wild sebagaimana dilansir dari Reuters pada Minggu, (10/8/2025)

Sejumlah produsen emas di Swiss juga dilaporkan sudah menghentikan pengiriman mereka ke AS setelah kebijakan ini diumumkan. 

Kendati demikian, Gedung Putih disebut sedang menyiapkan perintah eksekutif untuk memperjelas aturan tersebut. Spekulasi pun berkembang ihwal tarif tinggi ini bisa saja terjadi akibat kesalahan administrasi.

Baca Juga: Mantan Menteri ESDM Sudirman Said Resmi Dilantik Jadi Rektor Harkat Negeri Tegal

Analis independen, Ross Norman menilai Swiss selama ini dikenal sebagai pusat penyulingan dan transit emas dunia, sementara Inggris menjadi lokasi perdagangan emas bebas terbesar. 

Halaman:

Tags

Terkini