"Selama satu minggu itu pelaku sering tanya kabar dan Whatsapp," kata Muhammad.
Pelaku, kata korban, juga sempat mengirimkan video bahwa dia sudah mendapatkan ruko untuk usaha barbershop di Cikarang.
"Sabtu, 16 September 2023 dia nelpon sudah di Alun-alun Brebes, minta jemput ngakunya pulang dari Cikarang. Dia bilang ingin ketemu orangtua saya untuk menyampaikan keseriusan buka usaha. Saya antar ke rumah," ujarnya.
Usai dari rumah korban, pelaku minta diantar ke Rita Supermall Tegal. Pelaku mengaku dia ada urusan bangunan.
Tiba di parkiran Rita Supermall, pelaku menerima telepon dengan suara diloudspeaker bahwa bangunan butuh kaca.
"Dia pinjam sepeda motor lengkap dengan STNK , dia bilang mau beli kaca, sekitar pukul 13.00 WIB,"ungkapnya.
Lima menit kemudian pelaku sempat kembali untuk pinjam uang Rp 500 ribu dengan alasan ATM-nya rusak.
"Setelah pergi dia tetap kontakan dari pukul 13.30 sampai maghrib, bilangnya sabar ya mas, masih lama proses potong-potong kacanya. Pukul 19.00 WIB, Whatsapp-nya sudah gak aktif, ditelpon ya gak bisa dihubungi," jelasnya.
Pemilik Harmonis Barbershop Tegal, Amin Supriyono mengatakan, beberapa usaha sudah dilakukannya untuk membantu karyawannya yang menjadi korban.
Ia sudah meminta rekaman kamera CCTV dan melaporkannya ke Polres Tegal Kota. Bahkan sempat meminta kenalannya polisi di Semarang melacak keberadaan pelaku dari tiga nomor handphone-nya.
"Dari tiga nomer pelaku ada satu.yang aktif dan terdeteksi sedang ada di Cilacap," ujar Amin.
Sementara KTP yang digunakan pelaku untuk menginap di Hotel Irian Tegal itu palsu, bukan identitas sebenarnya. Pemilik KTP aslinya saat ini ada di Semarang.
Amin berharap, kepolisian bisa menangkap pelaku penggelapan sepeda motor tersebut.