"Amerika memang membekukan semua bantuan, dan Indonesia juga terdampak. Beruntungnya, sumber hibah kita sudah lebih beragam, tidak hanya dari AS.
Itu sebabnya Pak Prabowo sudah mengalokasikan dana dari APBN untuk menutupi kebutuhan, misalnya dalam penanggulangan tuberkulosis," kata Budi saat ditemui di RS Harapan Kita, Kamis (30/1/2025).
Ia juga menambahkan bahwa dampak penghentian bantuan ini tidak hanya dirasakan langsung dari lembaga AS seperti CDC, tetapi juga secara tidak langsung melalui WHO dan Gavi, yang masih bergantung pada pendanaan AS.
Baca Juga: Mulai 1 Februari 2025, Sebanyak 14 PNS Pemkot Tegal Memasuki Masa Purna Tugas
"Pasti akan ada dampaknya, baik dari pendanaan langsung melalui CDC atau pemerintah AS, maupun secara tidak langsung melalui WHO dan Gavi, yang sebagian besar dananya masih bergantung pada AS," katanya.
Saat ini, Kementerian Kesehatan tengah mengevaluasi dampak dari pembekuan hibah AS serta mencari alternatif sumber pendanaan lain.
Dalam waktu dekat, Budi berencana mengunjungi Australia untuk menjajaki kemungkinan tambahan bantuan guna mendukung kebutuhan pengobatan pasien HIV di Indonesia.
"Insya Allah minggu depan saya akan ke Australia untuk melihat apakah ada tambahan bantuan dari sana yang bisa membantu kita," tutupnya.***
Artikel Terkait
Rasany Pahit! Ini 5 Manfaat Daun Pepaya Untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui
Segarnya Air Kelapa Punya Banyak Manfaat Buat Kesehatan! Salah Satunya Mencegah Penyakit Jantung
Jahe dan Kunyit Bagus Diminum di Pagi Hari, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan
Merebak di China ,Wabah HMPV Menarik Perhatian Global! Begini Imbauan Kementerian Kesehatan RI!
Tidak Punya BPJS Kesehatan Bisa Menikmati Fasilitas Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Ini Caranya