VIMANEWS-TEGAL-Sebagai negara dengan jumlah penduduknya mencapai 278,69 juta jiwa, Indonesia berada diurutan ke 4 setelah Amerika Serikat. Kepadatan penduduk saat ini berdampak pada pertumbuhan index polusi udara.
Kondisi inilah yang kemudian menjadikan Negara tercinta berada diposisi 3 teratas dengan kualitas udara buruk didunia. Keprihatinan ini dapat terlihat dari pencemaran udara yang terjadi akibat gas, cair dan padat tertentu terpendam diudara, pekatnya kepulan asap dilihat menyebar diseluruh wilayah padat polusi.
Sumber pemanasan global berdampak meningkatnya penyakit seperti ISPA, sakit tenggorokan, dan kanker paru-paru masuk angka tertinggi. Kondisi ini tentunya membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.
Baca Juga: Terdampak El Nino, Volume Air Waduk Malahayu Menyusut Hingga 6 Juta Meter Kubik
Beberapa polutan ini yang menyebar yakni melalui logam berat, karbon monoksida, senyawa organik volatil dan partikel berasal dari aerosol, debu asap pabrik, kendaraan bermotor sangat berpengaruh besar pada polusi udara, dengan demikian anak-anak dan orang tua menjadi amat sangat mengkhawatirkan, kesehatan mereka terancam akibat adanya pemanasan global.
Baca Juga: 12 Rumah Tidak Layak Huni di Perbaiki melalui Program Batang Peduli bersama Baznas Kab. Batang
Dari berbagai sumber menyatakan WHO mencatat kematian dini akibat polusi udara mencapai 7 juta jiwa. Kematian tersebut dampak dari pencemaran udara melalui penyakit jantung. Dengan demikian polusi udara sangatlah membahayakan bagi kalangan masyarakat Indonesia.
Berikut upaya yang harus dilakukan sebagai bentuk penangan polusi udara saat ini ;
1. Mengurangi Kendaraan bermotor dan beralih menggunakan sepeda listrik atau jalan kaki,
2. Hemat energi adalah langkah mudah yang bisa anda lakukan dirumah, maupun ditempat kerja, mencabut colokan yang tidak digunakan, mematikan lampu saat pagi ataupun siang hari.