kesehatan

Dokter Detektif Mengaku Wajahnya Bopeng Setelah Rawat Pasien COVID-19, Begini Korelasi dan Alurnya

Jumat, 24 Januari 2025 | 05:48 WIB
Ilustrasi wajah bopeng karena jerawat (Istimewa)

“Tau kan bagaimana kemungkinan terjadinya jerawat di kondisi pakai masker yang seketat itu, risikonya jauh lebih besar, pasti tenaga kesehatan pahamlah secara teoritis,” kata Dokter Ayman.

Karena kulit lembap bisa mengakibatkan jerawat yang menimbulkan scars atau luka dan menjadi bopeng.

“Mungkin gak secara langsung, tapi kan saat COVID terjadi, tenaga kesehatan bekerja di kondisi seperti itu,” imbuhnya.

Baca Juga: Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Kapolres Tegal Kota Panen Budidaya Lele

Penyebab bopeng dan bekas jerawat

Bopeng muncul sebagai bentuk untuk merespons dan berusaha memperbaiki jerawat.

Proses perbaikan jerawat meliputi produksi kolagen dan jika tubuh terlalu banyak memproduksi kolagen, maka akan muncul bopeng dan bekas jerawat.

Penggunaan masker yang berlapis dan ketat ini membuat kulit menjadi leih lembap dan oily atau berminyak.

Baca Juga: Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Kapolres Tegal Kota Panen Budidaya Lele

Karena kulit juga butuh bernapas, kondisi COVID memungkinkan nakes tidak pernah melepas masker yang digunakan.

Akhirnya, minyak dan bakteri bisa berkembang biak secara cepat dan menyumbat pori-pori kulit.

Bopeng sendiri merupakan bekas jerawat yang bentuknya cekung hingga terlihat seperti lubang di kulit.

Baca Juga: Longsor di Pekalongan, Proses Pencarian Korban Hilang Masih Berlanjut! Begini Modifikasi Cuaca yang Dilakukan

Karena sumbatan pori-pori itulah yang membuat bopeng muncul ketika lapisan kulit yang lebih dalam rusak karena jerawat.

 

Halaman:

Tags

Terkini