“Tau kan bagaimana kemungkinan terjadinya jerawat di kondisi pakai masker yang seketat itu, risikonya jauh lebih besar, pasti tenaga kesehatan pahamlah secara teoritis,” kata Dokter Ayman.
Karena kulit lembap bisa mengakibatkan jerawat yang menimbulkan scars atau luka dan menjadi bopeng.
“Mungkin gak secara langsung, tapi kan saat COVID terjadi, tenaga kesehatan bekerja di kondisi seperti itu,” imbuhnya.
Baca Juga: Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Kapolres Tegal Kota Panen Budidaya Lele
Penyebab bopeng dan bekas jerawat
Bopeng muncul sebagai bentuk untuk merespons dan berusaha memperbaiki jerawat.
Proses perbaikan jerawat meliputi produksi kolagen dan jika tubuh terlalu banyak memproduksi kolagen, maka akan muncul bopeng dan bekas jerawat.
Penggunaan masker yang berlapis dan ketat ini membuat kulit menjadi leih lembap dan oily atau berminyak.
Baca Juga: Dukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, Kapolres Tegal Kota Panen Budidaya Lele
Karena kulit juga butuh bernapas, kondisi COVID memungkinkan nakes tidak pernah melepas masker yang digunakan.
Akhirnya, minyak dan bakteri bisa berkembang biak secara cepat dan menyumbat pori-pori kulit.
Bopeng sendiri merupakan bekas jerawat yang bentuknya cekung hingga terlihat seperti lubang di kulit.
Karena sumbatan pori-pori itulah yang membuat bopeng muncul ketika lapisan kulit yang lebih dalam rusak karena jerawat.