Selain itu, perjalanan panjang dalam pengobatan kanker telah berdampak pada kondisi mentalnya.
"Pada saat yang sama, sebenarnya gue bersyukur sekali Tuhan masih memberikan waktu gitu untuk gue bisa terus berjuang. Tapi di satu sisi juga sudah 5 tahun juga, ini perjuangan belum berakhir gitu," kata Vidi.
Dia mengungkapkan bahwa tekanan mental yang dialaminya semakin terasa, terutama di awal tahun ini.
Baca Juga: Diduga Markup Uang Soal Ujian Siswa, Tiga Kasek SMP Negeri di Brebes Diminta Dipecat
"Kadang-kadang mental juga kena, terutama awal tahun ini sampai hari ini pun pikiran gue banyak sekali mengalami kekalahan gitu," tambahnya.
Menurut Vidi, stres menjadi salah satu tantangan terbesar dalam perjuangannya melawan kanker.
"So apa pun stres yang ada di hidup gue itu sebaiknya, katanya, harusnya dihilangkan. Tapi kan you know, it's not, you know hidup itu kan nggak kayak gitu ya. Kayak pasti hidup itu pasti ada stresnya gitu," tuturnya.
Baca Juga: Anak Tak Mau Makan, Begini Tips MPASI Anti GTM! Salah Satunya Pengosongan Lambung
Saat ini, ia tengah berusaha mengatur stres agar kondisinya tetap stabil.
"Tapi penyakit gue ini kalau misalnya stresnya itu tinggi, inflamasinya pun tinggi. Jadi agak-agak lumayan bingung hidup enggak ada stres gimana ya guys gitu. Si Vidi ini masih mencari cara untuk terus bisa me-manage stres," ucapnya.
Sampai Kapan Penderita Kanker Harus Menjalani Kemoterapi?
Dalam pengobatan kanker, kemoterapi menjadi salah satu prosedur utama yang bertujuan membunuh sel kanker agar tidak menyebar ke organ lain.
Dengan begitu, tingkat keparahan penyakit dapat dikendalikan, dan kualitas hidup pasien meningkat.