lifestyle

Begini Filosofi 12 Motif Batik yang Digunakan Pada Upacara Tujuh Bulanan atau Tingkepan Masyarakat Jawa

Selasa, 28 November 2023 | 06:28 WIB
Batik sidomukti berasal dari Solo perkembangan dari batik Sidomulyo pada jaman mataram (Tangkap layar You Tube @batiksidomukti)

 Vimanews.id-Upacara adat tujuh bulanan atau mitoni atau tingkepan adalah upacara yang diadakan masyarakat khususnya Jawa, menyambut kelahiran bayi dalam kandungan ibu.

Upacara itu dilakukan ketika janin dalam kandungan memasuki usia tujuh bulan, dan pada kehamilan pertama.

Dalam pelaksanaan upacara tujuh bulanan ini, ada 12 kain bermotif batik yang dipakai.

Baca Juga: Sejarah Batik di Indonesia, Dari Masa Kerajaan Hingga Sekarang

Sebelum memakai kain bermotif, seorang calon ibu harus mengenakan mori sebagai busana dasar. 

Hal itu bertujuan agar segala perilaku calon ibu senantiasa didasarkan dengan hati yang bersih.

Berikut filosofi dari 12 motif kain yang digunakan dalam upacara adat tujuh bulanan, yang dikutip Vimanews.id dari beberapa sumber.

Baca Juga: Tampil Cantik Di Hari Batik Nasional Ala Istri Anggota Dewan Brebes Ini, Makna Motifnya Simbol Kehidupan

Motif kain yang digunakan dalam upacara adat tujuh bulanan atau tingkepan:

1. Wahyu Temurun

Motif wahyu temurun, bermakna agar bayi yang akan dilahirkan nanti akan menjadi orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Dan selalu mendapatkan petunjuk serta perlindungan dari Yang Maha Kuasa.

Baca Juga: Bakal Tayang 30 November 2023 Besok, Berikut Sinopsis Jatuh Cinta Seperti di Film -film

2. Sido Asih

Halaman:

Tags

Terkini