Tak Ingin Budaya Dipandang Sebelah Mata, Ini yang Dilakukan Komisi X DPR RI dan Kemendikbudristek RI

Photo Author
- Minggu, 22 Oktober 2023 | 05:22 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Saat Membuka Diskusi dan Pentas Budaya yang digelar Kemendikbudristek RI, di Kota Tegal, Sabtu (21/10/2023) (Dok/ Vimanews.id)
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Saat Membuka Diskusi dan Pentas Budaya yang digelar Kemendikbudristek RI, di Kota Tegal, Sabtu (21/10/2023) (Dok/ Vimanews.id)

Vimanews.id-Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menggelar Diskusi dan Pentas Kebudayaan.

Diskusi dan Pentas Kebudayaan tersebut mengangkat tema Mewujudkan Pemajuan Kebudayaan di Tengah Masyarakat Digital.

Digelar di Sebayu Convention Hall Bahari Inn Kota Tegal, Sabtu (21/10/2023) Diskusi dan Pentas Kebudayaan tersebut dihadiri Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, Kepala Badan Media Kebudayaan Kemendikbudristek Retno serta tokoh dan pengiat budaya.

Baca Juga: Puluhan Guru Lolos Passing Grade (P1) Jateng Mengadu Ke Rumah Aspirasi Fikri Faqih

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengatakan seiring berkembangnya teknologi, kebudayaan Indonesia dianggap sebelah mata. 

"Padahal budaya itu adalah sebuah investasi yang jika dikembangkan akan mendapat kemanfaatan," ujar Fikri. 

Budaya Indonesia yang adiluhung tersebut, kata Fikri, butuh suport dari baik pemerintah provinsi, kabupaten maupun kota. Dan bisa menggunakan dana abadi kebudayaan.

Baca Juga: Kemendikbudristek dan Komisi X DPR RI Gelar Workshop Pendidikan Pengembangan Minat dan Bakat

"Karena budaya bukan pilihan tapi budaya ini urusan wajib," ujarnya.

Selama ini, menurutnya, budaya masih dianggap membebani. Sehingga anggaran masih kecil. 

"Faktanya, destinasi wisata saja misalnya, pasti ada ekonomi kreatif dan budaya. Kalau tidak ada maka destinasi tidak ada apa-apa,"ungkapnya.

Baca Juga: Wakil Ketua Komisi X DPR RI Buka Workshop Merdeka Belajar

Akan tetapi, lanjut Fikri, faktanya sering mengabaikannya. Baik dari sisi perlindungan, konservasi maupun pemanfaatannya.

"Esensi budaya adalah inovasi, karenanya, hal itu perlu dilakukan. Seperti misalnya, wayang itu ditampilkan dengan digitalisasi," ujarnya 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosvitarini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X