Fikri menegaskan, budaya sebenarnya bisa ramah dengan media. Karenanya, yang perlu dilakukan pemerintah saat ini yaitu mengubah image-nya dari beban menjadi investasi.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi X Ingatkan Amanah Konstitusi dan Pendiri Bangsa
Kepala Badan Media (BMK) Kebudayaan Retno Raswaty mengungkapkan sebagai bentuk upaya pengembangan budaya, saat ini ada dana abadi yang disebut Indonesiana.
Anggaran tersebut dapat dimanfaatkan para pelaku penggiat budaya.
"Ini bisa diakses siapa saja. Kalau besarannya itu tergantung jenisnya yang diajukan,"terang Retno.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi X Ingatkan Nadiem soal Nasib Guru dan Tenaga Kependidikan
Retno memberikan Apresiasi dukungan dari Komisi X DPR RI. Karena anggaran yang besar bisa dikucurkan untuk mendukung kegiatan itu.
"Kegiatan ini merupakan satu moment komunitas budaya dapapt bergerak agar budaya bisa adaptif dengan tekhnologi. Sehingga bisa berkembang,"jelas Retno
Sementara itu, Budayawan Tegal, Atmo Tan Sidik menambahkan, budaya itu butuh media agar sampai ke masyarakat luas.
Baca Juga: Kota Tegal Tampilkan Tari Sintren Kontemporer di Kirab Budaya Nusantara
Atmo mencontohkan, dalang Ki Enthus Susmono (alm), dalang kampung yang kemudian terkenal sampai manca negara karena media.
Film Turah (bahasa Tegalan), menjuarai lomba film internasional juga karena ada media yang menyampaikan. Termasuk film Butik (brebesan), bisa terkenal juga karena media.
"Intinya apapun jika ingin dikenal masyarakat luas, pastinya butuh media untuk menyampaikan," tegas Atmo
Artikel Terkait
Wakil Ketua Komisi X Ingatkan Nadiem soal Nasib Guru dan Tenaga Kependidikan
Wakil Ketua Komisi X Ingatkan Amanah Konstitusi dan Pendiri Bangsa
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Buka Workshop Merdeka Belajar
Teguhkan Jaditidiri Bangsa, Wakil Ketua Komisi X Ajak Pemuda Pegang Teguh Pancasila
Kemendikbudristek dan Komisi X DPR RI Gelar Workshop Pendidikan Pengembangan Minat dan Bakat