Vimanews.id-Belum lama ini, Coca-Cola menarik sejumlah produknya dari peredaran di beberapa negara Eropa setelah ditemukan kadar klorat yang tinggi dalam minuman tersebut.
Dilansir AFP pada Kamis, (30/1/2025), penarikan Coca Cola ini juga mencakup beberapa varian soda lainnya, seperti Coke dan Sprite.
Menurut Coca-Cola Europacific Partners Belgium, produk yang mengandung kadar klorat tinggi telah beredar di Belgia, Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, dan Luksemburg sejak November.
Baca Juga: Banjir Landa Pantura Kabupatrn Batang! Perjalanan Enam Kereta Api Sempat Terganggu
Jumlah pastinya tidak diketahui, tetapi pihak perusahaan mengakui bahwa jumlah yang terdampak cukup besar.
"Kami tidak memiliki angka pasti, tetapi jelas bahwa itu adalah jumlah yang cukup besar," ujar manajemen Coca-Cola Europacific Partners Belgium kepada AFP.
Klorat sendiri dapat ditemukan dalam makanan akibat penggunaan disinfektan berbasis klorin dalam pengolahan air dan makanan.
Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) menyatakan bahwa paparan klorat dalam jangka panjang bisa berisiko bagi kesehatan anak-anak, terutama mereka yang memiliki defisiensi yodium ringan hingga sedang.
Efeknya dapat mengganggu penyerapan yodium dalam tubuh, yang berpotensi memengaruhi fungsi hormon tiroid.
Seorang profesor ahli racun dan perawatan kritis di Rumah Sakit Universitas Antwerp, Philippe Jorens, menyatakan bahwa risiko kesehatan akibat konsumsi minuman ini sebenarnya baru muncul jika seseorang mengonsumsinya dalam jumlah sangat besar.
Baca Juga: Begini Filosofi dan Makna Hujan yang Sering Turun Saat Perayaan Tahun Baru China
"Anda harus mengonsumsi begitu banyak botol berbeda untuk melihat efeknya," ujar Jorens kepada penyiar publik Belgia, VTM.