Ia menegaskan semua bentuk izin tersebut mempercepat kerusakan hutan dan menghapus fungsi ekologis sebagai pengatur tata air.
“Hutan kehilangan kemampuan menahan debit air, sehingga limpasan langsung masuk ke DAS,” kata Uli menjelaskan risiko ekologinya.
Temuan WALHI Aceh menyebut 90 persen DAS rusak akibat tambang ilegal, situasi serupa juga terjadi di kawasan Sumatera Barat.
“Hutannya rusak, DAS rusak, dan saat hujan besar datang, jebol pertahanan ekologis, banjir dan longsor tak terhindarkan,” tegasnya.***
Artikel Terkait
Banjir-Longsor Sumatra Makan 303 Korban, Presiden RI Prabowo Soroti Sulitnya Akses Udara
Prabowo Pastikan Negara Hadir dengan Operasi Terpadu untuk Banjir dan Longsor di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat
Banjir Sumut Picu Penjarahan Sibolga, Wagub Surya:Warga Diminta Sabar, Bantuan dalam Perjalanan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Soroti Dampak Tambang Ilegal Terhadap Banjir Bandang Aceh dan Sumut
Wahyudin Noor Aly Luruskan Isu Banjir dan Longsor Sumatra yang Dikaitkan dengan Zulkifli Hasan