Jumlah rasio itu, 0,8 persen dari jumlah penduduk. Sementara Indonesia hanya 0,4 persen. Tetapi tetap saja kalau bicara peringkat, Tunisia berada di posisi 73 di 145 negara
Bahkan peringkat di negara negara Timur Tengah saja, Tunisia tidak masuk 15 besar.
Untuk meningkatkan militernya, Tunisia terus melakukan kerjasama dengan negara lain termasuk Amerika.
Dan di bulan Juni kemarin, militer Tunisia ikut dalam pelatihan Internsional Singa Afrika. Total ada 18 negara dengan 8 ribu personil berpartisipasi dalam latihan ini.
Tunisia juga mengembangkan pasukan elitnya, pasukan khusus dengan nama Groupe Des Forces Speciales (GFS).
Anggaran miiter Tunisia terus meningkat dari tahun 2010 dan di tahun 2021 sekitar Rp 19 Triliun. Jumlah ini memang sangat kecil tidak sebanding dengan Indonesia.
Untuk Alutsista angkatan daratnya Tunisia mempunyai 145 unit tank, sekitar 23.000.200 kendaraan dan sekitar 105 alteleri tarik. Kesemuanya diimpor dari negara barat.
Tank tempur utama, Tumisia menggunakan M60A1 Patton buatan Amerika Serikat. Tank ringannya memakai SK105 Kurasseir buatan Austria.
Sedangkan kendaraan lapis baja Nimb (Armored Personnel Carrier dari Arab. Amerika sejak 2016 juga secara konsisten mengirimkansatu set peralatan militer termasuk mobil jip dan pesawat terbang.
Alutsista angkatan udaranya, dari total 152 total pesawat, terdiri dari 11 pesawat tempur, 101 helikopter, 10 pesawat angkut dan 30 pesawat latih semua didatangkan dari Amerika.