publik

Donald Trump Diberi Kesempatan Buka Jalan Diplomasi Perang Iran vs Israel, Meski Hanya Satu Panggilan Telepon

Selasa, 17 Juni 2025 | 18:44 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Istimewa)

Vimanews.id-Ramai menuai sorotan sebagian publik di media sosial (medsos) perihal konflik yang terjadi antara dua negara di Timur Tengah, Iran versus Israel yang hingga kini kian memanas, pada Selasa, (17/6/2025).

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sebelumnya mendesak penduduk Iran untuk segera meninggalkan ibu kota Teheran. 

Peringatan Trump datang setelah Israel meningkatkan serangan ke Iran. Pemerintah Israel berdalih aksi militer itu ditujukan untuk menghancurkan proyek nuklir milik Iran.

Baca Juga: Bulog Cabang Tegal Targetkan Serap 90 Ribu Ton Beras Petani di Eks Karesidenan Pekalongan

Militer Israel juga sebelumnya telah mengumumkan terkait evakuasi kepada warga di salah satu distrik di Teheran, seraya menyatakan serangan mereka merupakan bagian dari upaya mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

Namun, klaim tersebut telah dibantah tegas oleh otoritas Iran.

Terkait hal itu, kini Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi meminta AS selaku sekutu negeri Yahudi itu untuk menghentikan serangan Israel terhadap Iran, meski hanya dengan satu panggilan telepon saja.

Baca Juga: Bupati Paramitha Temukan Sebanyak 60 Mobil Dinas Pemkab Brebes Tak Dilengkapi BPKB-STNK

"Jika Presiden (Donald) Trump sungguh-sungguh dalam hal diplomasi dan tertarik untuk menghentikan perang ini, langkah selanjutnya akan sangat penting. Israel harus menghentikan agresinya," ujar Araghchi sebagaimana dilansir dari Al Arabiya pada Selasa, 17 Juni 2025.

"Dan jika agresi militer terhadap kami tidak dihentikan sepenuhnya, serangan kami akan terus berlanjut," tegasnya.

Perihal Trump yang diberi kesempatan pihak otoritas Iran untuk membuka jalan diplomasi, Araghchi juga menyebut Presiden AS itu perlu membungkam PM Israel, Benjamin Netanyahu. 

Baca Juga: Gelar Donor Darah,Bentuk Kepedulian Sosial dan Semangat Kemanusiaan Polres Tegal Kota Kepada Masyarakat

"Hanya perlu satu panggilan telepon dari Washington untuk membungkam seseorang seperti (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu. Itu dapat membuka jalan bagi kembalinya diplomasi," tegasnya.

Lebih lanjut, Araghchi menyatakan pihaknya akan terus 'menggempur' Israel hingga serangan terhadap Iran berhenti.

Halaman:

Tags

Terkini