Vimanews.id-Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat, menghadirkan kekhawatiran baru bagi warga di sekitar Lumajang.
Fenomena ini tercatat pada Minggu pagi, (23/11/2025), ketika Pos Pengamatan Gunungapi Semeru merekam gejala erupsi yang kembali aktif.
Data periode 00.00–06.00 WIB menunjukkan cuaca mendung dengan angin lemah ke barat laut, namun kondisi atmosfer tak mengurangi intensitas aktivitas vulkanik Semeru yang masih berada di Level IV atau Awas.
Asap kawah terpantau membumbung hingga 1.000 meter dari puncak, diikuti kolom asap dua letusan setinggi 500–700 meter ke arah barat daya.
Aktivitas ini memperlihatkan bahwa Gunung Semeru belum stabil pascaerupsi besar pada (19/11/2025).
Hari keempat setelah erupsi, PVMBG kembali mencatat 36 gempa letusan yang menunjukkan tekanan magma masih kuat.
Selain itu, terjadi dua kali gempa guguran dan lima gempa hembusan, menandakan aliran energi vulkanik terus bergerak.
PVMBG menegaskan zona bahaya dalam radius 8 kilometer dari puncak harus benar-benar steril dari aktivitas manusia.
Sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan hingga 20 kilometer menjadi area paling berisiko.
Warga di luar radius bahaya tetap diminta menjaga jarak minimal 500 meter dari sempadan sungai karena potensi awan panas, guguran lava, hingga aliran lahar dapat melaju cepat mengikuti lembah sungai.