VIMANEWS-TEGAL-Entah berasal dari Kabupaten atau Kota Tegal, namun makanan ini menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Tegal dalam berburu kuliner tradisional. Seiring perkembangan jaman, jajanan murah ini tidak surut digemari berbagai kalangan.
Dengan bahan utama bumbu berasal dari ketela berwarna kuning, makanan ini dapat ditemui di sejumlah sudut pasar yang ada di Kota dan Kabupaten Tegal. Tampilan utama dari resep tradisional ini tetap mengutamakan rebusan sayuran dan biasanya makanan ini disantap sebagai makanan pendamping.
Sebut saja rujak teplak, meski demikian sebutan rujak ini sebenarnya berbeda dari makna yang sebenarnya dan lebih menyerupai pecel karena terdapat rebusan sayuran. Sayuran yang dibutuhkan antara lain kangkung, daun singkong, daun pepaya, kol, timun, dan pare.
Proses yang pertama dilakukan adalah mencuci bersih sayuran kemudian melakukan proses merebus menggunakan wajan maupun panci. Rebusan sayuran ini biasanya oleh masyarakat pedesaan disebut kluban. Waktu yang dibutuhkan untuk merebus kira-kira 10 hingga 30 menit sampai sayuran layu.
Pada proses pembuatan sambal rujak teplak dibutuhkan beberapa bahan antara lain cabai rawit, terasi, kacang tanah goreng, asem jawa, gula Jawa, ketela kuning. Hal istimewa yang membedakan dengan rujak lainnya adalah bahan baku utamanya ketela kuning menjadi bagian terpenting dalam pembuatan bumbu rujak teplak.
Ketela kuning tersebut direbus/dikukus terlebih dahulu, kemudian uleg hingga halus bersama bumbu dapur lainnya.
Untuk menyajikannya seluruh bumbu yang sudah diuleg halus bersama ketela kuning diseduh dengan campuran sedikit air agar menjaga kekentalan sambalnya. Tempatkan sayuran rebus diatas selembar daun pisang, lalu taburi bumbu dengan cara mengeplak (memukul lembut) menggunakan sendok keatas rebusan sayuran.