Ini yang Dilakukan Tim Studi Tiru Pemerintah Kota Surakarta Ke Disnakerin Kota Tegal

Ketika ada salah satu Ketua RT di Kelurahan Panggung yang meninggal, dan sudah menjadi peserta Jamsosnaker, Wali Kota Tegal berkenan menyerahkan santunan kepada ahli waris.

Wali Kota pun memerintahkan agar melalui Perubahan APBD 2022 semua Ketua RT-RW dianggarkan iurannya untuk ikut program JKK dan JKM, karena menyadari manfaat nyata bagi ahli waris.

"Dan mulai 2023, atas arahan Bapak Wali Kota, Ketua Sekretaris dan Bendahara RT-RW dan LPMK mulai dianggarkan di APBD untuk pembayaran iurannya,” ungkap Heru.

Baca Juga: Berupaya Stabilkan Harga, Segini Jumlah Beras yang Didistribusikan Bulog Setiap Hari!

Lebih lanjut Heru menyampaikan upayanya untuk melindungi para pekerja rentan, agar ketika terjadi resiko kecelakaan kerja atau kematian tidak timbul kemiskinan baru atau bahkan kemiskinan ekstrim.

Ia menggagas program Masyarakat Berdedikasi Memperhatikan Angkatan Kerja Rentan yang lebih popular dengan singkatan Ms Dedi Memang Jantan.

Ide ini sangat direspon positip oleh Wali Kota Tegal, dan disusunlah Peraturan Wali Kota sebagai payung hukum.

Baca Juga: Dukung Gerakan Pangan Murah di Kota Tegal, Segini Jumlah Beras yang Digelontorkan Bulog

Program perlindungan pekerja rentan ini bersumber dari dana APBD, TJSL Perusahaan, iuran ASN Pemkot Tegal, dan dari masyarakat.

"Kami mengajukan Surat Edaran Wali Kota agar para ASN rela melindungan para pekerja rentan, satu ASN minimal melindungan satu pekerja rentan untuk pembayaran iuran selama 3 bulan,” cerita Heru.

Asisten Pemerintah dan Kesra serta Kepala Disnaker Kota Surakarta sangat mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan Disnakerin Kota Tegal.

Baca Juga: Kini RSUD Kardinah Miliki MRI dengan Teknologi Terbaru,

Kepala BPJamsostek Cabang Surakarta Tony WK mengungkapkan upaya yang dilakukan Disnakerin benar-benar dilandasi komitmen kuat dan keyakinan apa yang diperjuangkan dalam melindungi pekerja akan berhasil karena manfaat yang dirasakan masyarakat.

"Pak Heru tidak hanya berbekal bondho nekat, tapi sekaligus sebagai profokator untuk kebaikan,” ungkapnya.

Di akhir sesi, setelah pemaparan dan tanya jawab, Kepala Disnaker Widyastuti mengungkapkan apa yang didapat dari pengalaman Disnakerin Kota Tegal akan ditindaklanjuti dengan pembahasan di jajaran Pemkot Surakarta.