Jelang HUT Ke 58 KBPA Gelar Baksos Ke Sekolah Alam Bantar Gebang!

Photo Author
- Sabtu, 7 Desember 2024 | 22:44 WIB
Anak anak pemulung bantar gebang menghadiri bansos Keluarga Besar Purna Adhiyaksa (KBPA) (Istimewa)
Anak anak pemulung bantar gebang menghadiri bansos Keluarga Besar Purna Adhiyaksa (KBPA) (Istimewa)

Sementara Koordinator baksos Babul Khoir menambahkan pemberian baksos sebagai bentuk kepedulian KBPA yang kerap dilakukan jelang kegiatan hari kelahiran perkumpulan ini.

"Untuk kali ini kami menyalurkan berbagai kebutuhan sekolah dan sembako kepada anak-anak dan sekolah alam tersebut," kata dia

Dijelaskan Babul Khoir, dalam kunjungan tersebut, tim baksos Pengurus Pusat KBPA menyerahkan sejumlah bantuan, antara lain, peralatan sekolah berupa buku dan alat tulis, serta perlengkapan belajar lainnya.

Baca Juga: Ternyata Kawasan Ini Angka Stunting Tinggi! Begini Reaksi Kejaksaan Negeri Kota Tegal di Hari Adhyaksa Ke 64 dan Ulang Tahun XXIV IAD

Selain itu pihaknya juga menyumbangkan peralatan sekolah sebanyak 2 buah kipas angin gantung dan 2 buah lemari besi/rak. 

Kemudian sembako berupa beras sebanyak 500 kg untuk pondok tahfiz.

Untuk menambah kehangatan dalam pertemuan tim baksos dan anak-anak sekolah disuguhkan juga 150 buah nasi kotak untuk para murid dan santri.

Baca Juga: Resmi Ditahan Kejaksaan Negeri! Ternyata, Kades Jatimakmur Songgom Brebes Tilep Dana Desa Untuk Ini

Selain pemberian bantuan, acara juga dimeriahkan dengan penampilan marawis dan sholawat oleh murid-murid sekolah dan santri pondok tahfiz. 

Kepala Sekolah, Hamsyiati Fafieyana, menyampaikan terima kasih atas kepedulian KBPA melalui kegiatan baksos dan perhatiannya kepada Sekolah Alam Tunas Mulia.

"Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Semoga semangat berbagi ini terus terjaga," kata Hamsyiati.

Baca Juga: Kejaksaan Negeri Brebes Musnahkan Barang Bukti Narkoba dan Tindak Pidana Umum

Dia menjelaskan pengajarnya volunter semua dari ibu-ibu sekitar daerah sana yang mempunyai kepedulian sosial dan  mereka memberikan waktunya dan tidak diberikan gaji.

"Banyak ibu-ibu mengabdikan dirinya untuk kegiatan-kegiatan sosial. Dengan jumlah muridnya, untuk sekolah Paud sebanyak 75 anak, siswa SD kelas 1 sampai kelas 3 ada 75 siswa, untuk kelas 4 sampai kelas 6 ada 45 anak," tutur dia.

Sementara kata Hamsyiati untuk siswa SMP ada 22 anak, sedangkan santri di Pondok tahfiz ada 60 anak yang terdiri dari kaum dhuafa dan anak-anak pemulung disekitar lingkungan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosvitarini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X