Makna Edukatif di Balik Tepuk Sakinah
Kepala Biro Humas Kemenag, Thobib Al Asyhar, menjelaskan Tepuk Sakinah diciptakan untuk mencairkan suasana pelatihan calon pengantin di KUA.
Dia menegaskan, gerakan ini bukan kewajiban, tapi alat bantu edukatif agar peserta lebih mudah memahami makna pernikahan dan keluarga sakinah.
“Lima nilai utamanya adalah berpasangan, janji kokoh, musyawarah, saling cinta dan hormat, serta saling ridha,” jelas Thobib.
Baca Juga: Film Tukar Takdir: Nicholas Saputra Hadirkan Misteri Jatuhnya Pesawat yang Menggetarkan
Pesan Moral di Setiap Tepukan
Lirik Tepuk Sakinah seperti “berpasangan, janji kokoh, saling ridha” menjadi pengingat lembut tentang komitmen menjaga rumah tangga.
Sekilas terlihat sederhana, namun di baliknya tersimpan pesan moral tentang cinta yang perlu dirawat dan janji yang harus dijaga.
Banyak calon pengantin mengaku gerakan ini memberi kesan mendalam karena menyatukan nilai religius dan simbol kebersamaan.
Dari Tren Jadi Gerakan Sosial
Kemenag berharap Tepuk Sakinah bukan hanya tren viral, tapi gerakan sosial yang membantu menekan angka perceraian yang kian meningkat.
Data BPS mencatat 394.608 kasus perceraian pada 2024, menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam membangun keluarga harmonis.
Lewat gerakan sederhana ini, Tepuk Sakinah diharapkan menumbuhkan budaya cinta, musyawarah, dan saling ridha di tengah pasangan muda.***
Artikel Terkait
Kemenag Blak-blakan Ungkap Alasan Aparat Arab Saudi Lebih Ketat pada Jemaah Calon Haji Asal Indonesia
Begini Fakta yang Diungkap Kemenag Soal Video Viral Calon Jemaah Haji Indonesia Terlantar di Makkah
Kemenag RI Klaim 200 Ribu Lebih Jemaah Calon Haji Indonesia Sudah Terima Kartu Nusuk
Begini Penjelasan Kemenag Soal Jemaah Calon Haji Indonesia yang Tidak akan Mabit di Muzdalifah dan Mina
Rugikan Negara Hingga Rp 54,4 Miliar, Kajati Tahan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Lahan Kemenag di Lampung